Sabtu, 23 November 2013

Sedih atau Senang?

Saya sedang sedih, sudah beberapa hari ini kembali seperti yang lalu-lalu. Dicuekin.

Berusaha menahan diri untuk tidak terus-terusan mengirimi pesan dengan beraktifitas dan pergi-pergi ke tempat lain.

Tapi begitu sampai di rumah, kembali teringat dan kembali sedih.

Ah saya sedih.

Senin, 18 November 2013

Takut

Aku sudah beberapa kali kembali bertemu dengannya. Dalam tiap kesempatan aku selalu ingin mengatakan hal ini. Namun, aku terlalu takut untuk mencobanya.

Apa yang aku takutkan? aku merasa takut, ketika aku mengatakannya, akan membebani pikiranmu. Membuatmu bingung, lalu kau sakit kepala memikirkannya.

Mungkin juga aku takut akan penolakanmu nanti, ya jika ketakutanku diatas ternyata hanya sebuah kegeeranku saja.

Atau mungkin saja aku takut jika aku mengatakannya, kamu akan kembali menghilang, seperti dulu, lalu sulit sekali untuk kembali melihatmu.

Bisa juga aku terlalu takut karena semua yang aku takutkan memang terjadi ketika aku mengatkannya.

Dan mungkin banyak hal yang aku takutkan namun tak bisa aku tulis di sini, bukan karena takut, tapi hanya karena belum terpikirkan kata-kata yang pas saja.

Tapi jika aku tidak mengatakannya, aku takut menyesal kalau suatu saat aku tidak akan pernah bisa mengatakannya. Aku terus menahan apa yang ingin aku katakan.

Mungkin meski aku tidak mengatakannya, kamu sudah tau, ya setidaknya kalau dugaanku ini bukan karena aku geer. Tapi aku ingin sekali mengatakannya, tapi aku juga takut dengan jawaban yang keluar dari mulutmu.

Rasanya ingin mengatakannya langsung, tapi tak usah keluar jawaban dari mulutmu, kamu cukup mendengar saja apa yang ingin aku katakan, setidaknya agar aku lega. Namun sepertinya tidak akan lega juga, karena aku akan penasaran dengan reaksi dan jawaban darimu.





Ya aku memang terlalu takut untuk mengatakan, aku sayang kamu, bisakah kita bersama lagi? rasanya aku rindu melakukan hal-hal menyenangkan bersama kamu, oh hal-hal mengesalkan juga, dan banyak hal lainnya. Aku rindu hal itu dan kamu.





Sabtu, 02 November 2013

Saya ....

Saya sungguh rindu kamu ...

Entah apakah sebuah kesalahan ketika bertemu dengan kamu lagi ...

Tapi entah kenapa, seakan saya selalu jatuh cinta lagi setiap bertemu bahkan hanya mendengar suaramu ...

Aneh, kadang aku tersiksa dengan perasaan ini, tapi aku juga menikmatinya ...

Ah saya sungguh ingin bertemu, tapi tak tahu sampai kapan saya harus menunggu ...


Rabu, 30 Oktober 2013

Sebuah Pesan Masuk

Rabu 30 Oktober 2013 kemarin, ada sebuah pesan masuk. Dari seseorang yang tentu saja kau tau siapa orangnya.

Intinya saja, dia mengirim pesan meminta aku meneleponnya, kemudian aku meneleponnya dan ternyata dia minta tolong untuk menjemputnya. Aku menyanggupi lalu menanyakan letak persisnya di mana agar aku bisa langsung berangkat. Tapi ketika aku mau berangkat, dia membatalkan tiba-tiba dengan sebuah pesan "Aku sudah naik taxi" ... Lalu menghilang, teleponku tak diangkat, tak ada satupun pesanku dibalasnya, sampai sekarang aku menulis ini....


Aku bingung apa aku salah bicara ketika ditelepon?
Apa dia merasa aku tidak mau membantunya?
Aku tidak tau apa yang aku perbuat tadi sehingga dia menghilang lagi ...

Aku sama sekali tidak tau harus berbuat apa ....


Sabtu, 26 Oktober 2013

Saturday Nite Love

Dua puluh enam oktober dua ribu tiga belas.

Kembali bertemu setelah sekian lama ...

Kembali ke rumah yang sering kudatangi dulu ...

Kembali mendengar tawanya ...

Kembali melihat senyumnya ...

Dan kembali berpisah. tak tahu kapan akan bertemu lagi ...



Jika bertemu lagi, mungkin akan kukatakan apa yang sebelumnya tak berani kukatakan ....


Senin, 10 Juni 2013

Perempuan Yang Berulang Tahun

11 Juni 2013, kamu yang hari ini genap 21 tahun, ah 21 itu ganjil bukan genap tapi tak apa, karena ini hari ulang tahunmu.

2 tahun yang lalu aku masih bisa merayakannya bersamamu, setelah itu bertemu saja sangat susah, ah tak cuma bertemu, bahkan sekedar untuk berkirim pesan saja lebih sering tak terbalas. Mungkin kamu banyak pekerjaan yang harus diselesaikan secepatnya, tak masalah.

Hari ini ulang tahunmu ke 21. Sekarang sudah menjadi perempuan dewasa.

Ah, aku terlalu bingung untuk mengucapkan doa apalagi saat ulang tahunmu, karena hampir setiap doa untuk kebaikanmu telah aku ucapkan setiap hari, bukan hanya ketika ulang tahunmu, sepertinya aku mulai kehabisan kata-kata. Hanya harapan yang aku punya, agar hari-hari kamu berjalan dengan indah, menyenangkan, sekalipun ada kesedihan, itu hanya sementara dan akan ada yang menghapus kesedihanmu, dan aku harap itu aku. Tapi kalau bukan juga tak apa, asal kamu selalu senang dan tersenyum,

Selamat ulang tahun.

Senin, 27 Mei 2013

Surat Untukmu #3

Pagi ini begitu dingin, mungkin karena memang sedang mendung, aku masih seperti biasa duduk di hadapan monitor dengan posisi belum tidur. Tiba-tiba ingin menulis sesuatu tentangmu lagi, mungkin karena aku sehabis menonton film drama cengeng.

Apa kabar kamu? Aku berharap kamu baik-baik saja tanpa masalah, pekerjaanmu lancar, kehidupanmu menyenangkan walaupun kadang ada gangguan kecil yang mungkin saja menyebalkan, seperti pesan dariku misalnya, tapi aku berharap kamu selalu senang.

Aku sudah lama tak menulis lagi, aku pikir aku bisa berhenti untuk menuliskan apa yang aku pikirkan tentang kamu, aku berusaha menahan tapi sepertinya aku masih terlalu lemah. Yah maafkan, aku bukan laki-laki yang sekuat itu.

Ini aneh menurutku, mungkin kamu sudah tak perduli dengan apa yang terjadi kepadaku, tapi sepertinya tidak dengan aku. Terkadang aku berpikir, kalau-kalau terjadi sesuatu denganmu tapi aku tak bisa berbuat apapun sepertinya aku akan sangat menyesal. Aku ingin kamu baik-baik saja, aku ingin melindungi kamu, tapi aku tak punya alasan untuk melakukannya secara langsung.

Ya memang aneh, aku sering memikirkan banyak hal yang hanya ada dalam bayanganku saja, yang belum tentu terjadi tapi aku sudah mengkhawatirkannya.

Beberapa waktu lalu aku menemani seorang teman lama yang kamu kenal tentunya, ke sebuah tempat praktek seorang paranormal. Singkatnya, dia mencoba menerawang tanpa aku minta dan kata dia aku harus menyerah, sudah tidak mungkin lagi. Aku hanya bisa cengar-cengir saja, aku lebih percaya pada apa yang aku rasakan.

Mungkin aku lemah, tapi aku tidak mau menyerah. Aku tidak mau menyerah dan mengulangi kesalahanku beberapa tahun lalu yang membuat aku seperti ini sampai sekarang.

Ah kalau boleh jujur, aku sebenarnya merasa kamu memang sudah tidak perduli lagi kepadaku. Kamu membalas pesanku juga hanya karena formalitas atau karena rasa tak enakan. Tapi ya tak masalah, di sini aku hanya ingin bercerita kepadamu, tentang apa yang aku rasakan karena aku tak tau mau bercerita kepada siapa lagi.

Aku tentu masih perduli, karena bagaimanapun juga kamu pernah menemani hari-hariku dulu yang kalau tanpamu mungkin akan suram. Setidaknya hanya ini yang bisa aku lakukan dengan posisiku sekarang, yang tentunya tak punya banyak keleluasaan untuk menunjukannya.

Selamat pagi wanita mungil, sang pemberi harapan yang selalu membuatku berpikir bahwa mungkin saja esok hari akan ada sebuah kebahagiaan yang datang kepadaku. Selamat tidur :)

Minggu, 07 April 2013

Surat Untukmu #2

Hei ketemu lagi, ini malam kedua bagiku untuk menuliskan surat kepadamu, mungkin lebih tepatnya pagi kedua yah karena selalu pagi setiap kali aku menulis ini.

Hari ini biasa saja, malah cenderung malas-malasan. Aku seharian ini seperti menjadi seorang pendiam, aku tak banyak ngetwit, update status, bbman atau interaksi dengan orang lain. Entah kenapa, mungkin aku hanya bosan saja dengan rutinitas harian. Tapi rutinitas untuk memikirkanmu sih aku tak pernah bosan, malah sudah menjadi seperti kebiasaan, jika hilang tentu saja rasanya aneh.

Hari ini terlalu biasa, dan beberapa menit lalu sebelum aku memutuskan untuk menulis ini. Aku mengirimkan pesan ke ponselmu, mungkin kalau kamu baca akan tampak bodoh karena kata-kata yang aku tulis di sana tampak begitu kacau, random abis hehe.

Iya, aku tau kamu takkan membalas pesan-pesanku seperti sebelum-sebelumnya. Aku tau kamu orang yang selalu menjaga perasaan orang lain, mungkin kamu sedang menjaga perasaan dengan cara tak membalas satupun pesanku. Tapi bagaimana dengan perasaanku? ah aku tidak menuntut banyak, hidup itu memang selalu dihadapkan dengan pilihan kan? dan selalu ada yang dikorbankan juga.

Dan sepertinya kamu memilih menjaga perasaan orang itu dan aku yang menjadi korban. Tak apa, tak ada yang menyalahkanmu kok, karena itu memang pilihanmu, tak ada yang bisa memaksa pilihan seseorang selain orang itu sendiri. Aku tau juga ini resiko yang aku harus terima, dan ini pilihanku jadi ya telan saja paitnya.

Pagi ini aku seperti biasa, masih sulit untuk terpejam sedangkan nanti aku harus bangun pukul 11 karena suatu urusan, jadi daripada bengong-bengong lebih baik aku bercerita saja padamu melalui ini.

Banyak hal yang aku ingin ceritakan secara langsung, tapi sampai saat ini belum kesampaian juga sih, tak apalah masih banyak jalan menuju roma, masih banyak cara untuk bercerita juga kan?

Apakah aku salah kalau menghubungimu ? untuk sekedar bercerita tentang hal-hal yang aku rasakan. Aku lebih nyaman menceritakan hal-hal itu padamu, sampai saat ini aku belum bisa lepas dan bebas bercerita banyak hal selain sama kamu.

Aku juga ingin mendengar banyak ceritamu, tentang pekerjaan, keluargamu, aktifitasmu yang sudah lama tak aku dengar, dulu setiap hari kita bertukar cerita tentang apa-apa saja yang kita kerjaan dari siang, dan biasanya itu dilakukan ketika kamu pulang kerja, berbicara di tengah kemacetan ibu kota, berbicara banyak hal hingga tak terasa sudah sampai di depan rumahmu.

Tapi jika diberikan satu hari untuk aku bercerita kepadamu sekarang-sekarang ini, mungkin kamu akan bosan mendengarkannya. Atau mungkin aku malah diam saja, bingung, karena begitu banyak hal yang ingin aku bagi dan ceritakan.


Daritadi aku sudah menguap, sepertinya mengantuk, tapi ketika aku merebahkan badan dan mencoba menutup mata, malah kembali segar. Mungkin hari ini hanya ini yang bisa aku tulis di sini, aku berbicara sendiri tanpa jawaban, mungkin ada jawaban tapi entah sebulan lagi? setahun? sepuluh tahun? dua puluh tahun? atau tak akan pernah? yah siapa yang tahu........

Sabtu, 06 April 2013

Surat Untukmu #1

Hai, kamu apa kabar? sepertinya baik-baik saja yah meskipun aku sebenarnya tak tau bagaimana keadaanmu disana. Dan aku berharap juga kamu memang baik-baik saja disana hehe.

Ohya biasa surat itu ditulis untuk dikirimkan, tapi karena aku tak punya keberanian untuk memberikannya jadi aku menuliskannya disini, berharap suatu saat kamu membacanya.

Langsung saja ya, aku kangen sama kamu hehe...
Iya itu jujur loh, terakhir aku ketemu kamu itu ketika aku ulang tahun beberapa bulan lalu, aku berpikir sepertinya waktu itu kamu memang sengaja mengajak aku bertemu, tapi pura-pura gak inget kalo hari itu aku ulang tahun. Ah kalau begitu ceritanya, lebih baik aku ulang tahun setiap tanggal 28 saja. 12 kali ketemu berarti, walaupun sebenarnya aku ingin setiap hari.

Aku tadi datang ke acara pernikahan teman lama, dan kamu tau gak? Diantara teman-teman yang berangkat bareng aku, cuma aku yang jok belakangnya kosong. Sampe sana juga pada nanya "kayanya lu doang yang sendiri, masih ngarep sama si itu?" dan aku cuma bisa nyengir aja hehe.
Iya semuanya bawa pasangan, temen SMA aku dulu kamu mah pasti pada kenal deh.

Aku engga tau gimana kamu disana, apakah sama dengan apa yang aku lakukan di sini setiap hari?
Aku setiap sebelum tidur pasti inget kamu. Kok jadi kaya lirik lagu? ah abaikan.
Ketika aku di tempat yang indah, aku langsung inget kamu lagi dan suka mikir "seandainya aku di sini tuh berdua sama kamu"

Aku juga sering memikirkan kamu setiap beraktifitas, ketika aku sedang makan sesuatu yang enak aku berpikir "coba kamu  ada di sini, nemenin aku ngerasain makanan ini"

Intinya sih, aku ingin merasakan kesenangan yang aku dapet di sini sama kamu, hal-hal baru yang aku dapet, hasil kerja keras yang aku dapetin, aku ingin berbagi sama kamu. Iya, aku cuma ingin berbagi kesenanganku sama kamu. Aku gak tau mau berbagi kesiapa lagi.

Ah yasudahlah, mungkin nanti ya bukan sekarang.
Punya uang tapi tak bisa menikmati untuk apa? Aku ingin menikmati apa yang sudah aku dapat walaupun belum seberapa, denganmu saja. Kedengarannya memang egois, tapi itu pilihanku. 

Aku mulai ngelantur ngomongnya, sedikit ngantuk sih tapi belum terlalu ngantuk. Aku jadi terbiasa tidur pagi, waktu hidupku terbalik. Sampai ketemu di surat berikutnya, banyak yang ingin aku ceritakan padamu...

Sabtu, 23 Maret 2013

Sebuah Tempat Sebuah Ingatan

Dua hari yang lalu aku melewati suatu daerah yang sepertinya tidak asing, setidaknya begitu pikirku pada saat itu. Dan ternyata benar, aku memang tidak asing dengan daerah yang aku lewati.

Aku melewati tempat dimana dulu aku mengantar dia ketika sedang bekerja sambilan sebagai SPG, suatu tempat disekitar Cibitung dan saat itu malam hari. Aku ingat betul tempat itu, karena aku mengantar dan menunggu dia sampai selesai. Aku tau sepertinya dia takut bekerja ditempat itu, jadi aku memutuskan untuk ikut kedalam dan menemaninya.

Sekitar dua tahun yang lalu aku ke tempat itu, dan sekitar dua hari yang lalu pula aku kembali melewati tempat yang sama. Sebenarnya tujuanku bukan ketempat itu, namun ketika aku melintasi tempat itu seperti membuka lagi memori masa lalu. Kebetulan aku melewatinya ketika malam hari persis seperti dua tahun lalu, aku masuk kedalam kawasan itu, memarkir motor dan berkeliling melihat-lihat untuk membangkitkan lagi memori tentang tempat itu, memang bukan tempat dengan kenangan indah namun setiap kali aku datang ketempat-tempat yang pernah aku datangi bersama dia, aku selalu mempunyai ingatan tersendiri dengan tempat itu.



Dan baru saja semalam aku melewati suatu tempat lagi yang membangkitkan kembali ingatanku tentang dia, tempat itu adalah Pengadilan Negeri Bekasi. Sebuah tempat yang sering aku kunjungi setiap sore ketika masih sekolah dulu, menjemputnya ketika sedang PKL sampai aku rela membolos sekolah hanya untuk menjemputnya. Karena aku sekolah siang dan dia pulang PKL sore hari, jadi aku sering membolos hanya untuk sekedar menjemputnya lalu mengajaknya kerumahku, bersantai sambil bercanda lalu baru mengantarnya pulang kerumah.

Masa-masa itu sangat indah, tak ada hal berat yang dipikirkan seperti sekarang. Paling hanya bagaimana caranya agar pulang tepat jam 5 sore supaya tidak kena omel orang tuanya. Selama belum jam 5 masih bisa santai dan bercanda, sambil sesekali bermesraan layaknya pasangan anak muda lainnya.

Semalam ketika pulang melewati tempat itu, aku berhenti sebentar lalu turun dari motorku kemudian berdiri didepan tempat itu, lalu aku tersenyum. Kalau saat itu ada orang yang melihatku, mungkin mereka akan berpikir aku sedang merencanakan sesuatu dengan tempat itu.

Aku tersenyum, kemudian kenangan itu membawaku terbang ke masa lalu dengan sangat cepat, lalu aku kembali ke motorku dan berkendara pulang kerumah.

Banyak tempat yang mengingatkanku pada sosok dia.
Banyak kenangan yang masih aku ingat hanya dengan mendengarkan sebuah lagu.
Banyak waktu yang aku gunakan hanya untuk mengingat-ingat dia.

Ah ingatan tentang dia sepertinya memang sudah memiliki tempat sendiri dalam pikiranku.

Kamis, 14 Maret 2013

Aku Sang Penunggu

Aku sedang menunggu seorang gadis, ia gadis yang baik, cantik, mungil, lincah, bawel, dan ia spesial.

Aku menunggunya setiap hari, setiap jam, bahkan setiap detik. 
Aku menunggu berbagai hal darinya, seperti setiap hari aku menunggu bahwa ia akan dengan tiba-tiba muncul dihadapanku tanpa pernah aku sangka. 
Juga seperti ketika setiap jam aku menunggu ponselku berbunyi, dan berharap itu adalah dia yang mengirimkan pesan atau mungkin menelepon. 
Dan juga seperti aku menunggu setiap detik yang aku lalui dengan berharap, akan ada sebuah kabar apapun tentang dia yang hampir setiap waktuku dihabiskan hanya untuk memikirkannya.

Aku memang masih menunggunya, aku menunggu hari-hari yang penting dalam hidupku dengan harapan ia akan muncul untuk memberi ucapan selamat, atau bahkan menemaniku pada hari itu. 

Seperti aku menunggu hari ulang tahunku, berharap ketika hari itu tiba, ia datang dengan senyumnya yang selalu aku suka, memeluk tubuhku dengan erat kemudian menghabiskan waktu bersama.

Atau ketika aku menunggu hari dimana aku lulus kuliah, berharap ketika aku wisuda, ia akan ada disana menemaniku, berdiri disampingku dengan keluargaku, berfoto bersama lalu merayakan hari itu bersama-sama.

Juga ketika aku menunggu aku hari dimana aku sedang berjalan disuatu tempat, tanpa sengaja berpapasan dengannya, mengajaknya makan lalu bercerita dengan santai sambil sesekali bercanda dan berakhir dengan kita berdua kembali bersama.

Bahkan aku juga pernah menunggu ketika entah suatu saat nanti aku dirawat di rumah sakit, ia akan datang menemaniku, tersenyum untuk menyemangati agar aku cepat sembuh.

Dan hingga saat aku menulis ini, aku masih menunggu jika suatu saat nanti ia akan kembali lagi.
Ya, tak ada yang bisa kulakukan lagi selain menunggu.

Senin, 11 Maret 2013

Kenangan Dalam Hujan

Hujan selalu dikaitkan dengan perasaan sedih atau juga rindu, banyak orang berkata 'langit pun menangis, seperti ikut merasakan apa yang aku rasakan'. Kalau secara ilmu pengetahuan, hujan itu terjadi karena penguapan air didarat yang dibantu oleh matahari, uap tersebut naik keatas dan mencapai pada titik beku lalu uap tersebut kembali menjadi air dan turun kebawah. Ini sih kalau tidak salah ya.

Hujan juga selalu datang sambil membawa kenangan, disengaja ataupun tidak, ketika langit gelap dan tetesan air mulai turun disertai suaranya yang khas, beberapa dari kita sering tiba-tiba melamun kemudian teringat oleh beberapa ingatan-ingatan masa lampau, seperti halnya aku. Dan itu terjadi pula dalam hidupku, setiap hujan turun selalu datang kenangan-kenangan dari masa lalu.

Aku suka hujan, aku juga suka ketika langit mendung, begitu teduh dan cukup dingin untuk menjadi alasan ketika ingin memeluk seseorang.

Kenangan sewaktu hujan yang paling aku ingat sampai sekarang, ah sudah lama sekali waktu itu berlalu. Ketika aku mengantar dia untuk melamar pekerjaan, cukup jauh dari tempat kami tinggal, seingatku jalan raya bogor, cukup jauh jika dibayangkan dan mengetahui bahwa kami berangkat dari sebuah kota bernama Bekasi.

Aku dan dia baru lulus sekolah, aku mengendarai sepeda motor tanpa memiliki SIM. Perjalanan terjauh yang pernah aku tempuh waktu itu, perjalanan menuju sana tidak ada masalah, berbeda ketika perjalanan pulang, langit mulai gelap dan gemuruh mulai menunjukan suaranya yang gagah, dan apa yang aku bayangkan akhirnya terjadi. Hujan turun dengan semangat, membasahi kami yang sedang menuju rumah.

Dia yang kedinginan, memelukku dari belakang dengan erat, aku yang bodoh waktu itu tidak membawa mantel hujan akhirnya tidak tega membiarkan dia kedinginan. Dia memaksa agar terus melaju saja supaya lebih cepat sampai rumah. Namun aku memilih untuk berteduh sebentar, sebenarnya percuma saja karena sudah basah hampir semua pakaian yang kami kenakan.

Lalu dia berkata "udah lanjut aja, kalo diem begini malah makin dingin tau", lalu kami kembali menembus hujan deras sampai hujan itu berhenti dengan sendirinya ketika sudah sampai di rumahnya.

Mungkin terkesan biasa saja ketika aku bercerita barusan, tapi kenangan dalam hujan yang aku ingat dengan jelas sampai saat ini hanyalah itu. Setiap kali aku berkendara dalam hujan, aku selalu merasa bahwa aku sedang mengulang hari itu, seakan ada dia dibelakang, memeluk dengan erat untuk mengusir dingin. Namun inilah kenyataan, aku selalu berkendara sendiri bahkan ketika hujan, hanya kenangan dalam hujan lah yang menemaniku dalam menembus hujan.

Aku suka musim ini, dimana hujan turun dengan tiba-tiba tanpa peringatan, aku jadi punya banyak kesempatan untuk membangkitkan kembali kenangan-kenangan yang sebelumnya jarang muncul karena tertutup oleh kenangan lainnya . Tentu saja kenangan tentang dia, seorang gadis yang kukenal ketika aku masih berseragam putih abu-abu, memilikinya sampai aku duduk dibangku kuliah, dan masih mencintainya hingga saat ini.


Kamis, 07 Maret 2013

Sebuah Pelukan

Sudah seminggu berlalu semenjak pertemuan kembali antara aku dan dia. Setelah itu tak ada lagi pesan yang masuk ke ponselku, tak ada lagi suaranya yang kudengar waktu itu, semua kembali normal, seperti biasanya saja ketika aku dan dia belum bertemu lagi. Berjalan seperti biasa, aku dengan kesibukanku yang sebenarnya gak sibuk-sibuk amat, dan dia yang aku sendiri tidak tau bagaimana keadaannya .

Aku hingga saat ini masih berkhayal, seandainya bisa mengulang waktu, mundur 8 hari dari sekarang, mungkin aku akan memeluknya ketika bertemu.

Aku rindu peluknya, kadang aku juga berkhayal kalau tiba-tiba dia datang mengetuk pintu rumah, lalu ketika aku membuka pintu, dia langsung memelukku dengan erat. Ah iya, pelukan yang sudah lama sekali tidak aku rasakan, entah sudah berapa lama tak ada yang memeluk tubuh renta ini.

Aku selalu suka dipeluk dari belakang, karena menurutku dipeluk dari belakang itu menimbulkan kesan bahwa dia seakan tidak mau yang dipeluk itu pergi jauh, menjaga agar tetap dekat, dan selalu bersama.

Aku juga suka dipeluk dari belakang dengan tangannya yang melingkar dileherku, seperti bergelayut dengan manja, seakan ingin bermain dan bercanda sekaligus menghabiskan waktu bersama.

Aku juga suka dipeluk dari belakang, dengan tangan yng melingkar dipunggung dan telapak tangan menyilang didadaku, ah pelukan hangat seperti yang aku lihat di film-film, aku hanya pernah merasakan itu sekali, itu juga karena aku yang minta, ingin tau seperti apa rasanya, ternyata memang begitu syahdu.


Dan ketika aku menulis post ini, aku sedang merindukan sebuah pelukan yang sudah lama tak lagi aku rasakan, dan aku menyesal, kenapa kemarin aku tak berani memeluknya.

Aku merindukannya, aku  rindu memeluk dan dipeluk olehnya .

Kamis, 28 Februari 2013

28 Februari 2013

28 februari 2013 aku terbangun dengan getaran dari hape nokia jadul, kalau tidak salah lihat jam, waktu itu pukul 12.20 tengah hari , bukan karena nadanya, tapi karena getarannya. Memang yang bergetar itu biasanya lebih dahsyat . Masih setengah mengantuk, aku berusaha membuka mata walaupun tidak maksimal.

Ternyata sebuah pesan, dari dia isinya singkat saja.
"Barry, lagi dimana ?"
Aku segera mengetik pesan balasan dengan cepat.
"Dirumah nih, ada apa ?"
"Mau ketemu gak ? :D"
"Sekarang ? Dimana ? Aku mandi dulu tapi"
"Yaudah mandi dulu aja sana"

Aku buru-buru mandi, dan setelah selesai aku langsung mengetik balasannya lagi.
"Aku sudah selesai mandi nih"
"Uuummmmhhh ketemu dimana yah :D ?"
"Lah, kamu emang dimana ? biar aku jemput aja ntar"
"Hmmm pokoknya jalanan angkot 37, cari ajah klinik gausahdisebutbahaya gimana ?"

Langsung saja aku telepon karena aku tidak tau dimana tempat itu. Setelah pembicaraan singkat, diputuskanlah kita bertemu di sebuah mall daerah jakarta utara. Ternyata aku sampai lebih dulu, menunggu sebentar karena ternyata dia baru berangkat karena jaraknya dekat. Waktu menunggu itu, aku gunakan sebaik-baiknya untuk deg-degan, gimana gak berdegup dengan kencang, ini bisa dibilang pertemuan pertama setelah hampir dua tahun kita tak saling bertatapan mata. Iya sudah sangat lama, aku sangat grogi, memikirkan berbagai hal, aku tau mau merusak kesan pertama setelah lama tak berjumpa.


Dan akhirnya dia datang, kemudian duduk dihadapanku, tepat didepanku dengan cardigan hitam, kaus oranye, tas kecil ditangannya.
Dia masih sama seperti dulu, matanya, bibirnya, senyumnya, suaranya, dan aku kembali jatuh cinta.

Aku tak mempunyai tujuan, aku terlalu kikuk untuk menentukan kemana aku akan mengajaknya, akhirnya setelah duduk dan beberapa obrolan singkat, aku mengajaknya ke sebuah cafe disekitar sana .

Setelah memesan minuman dan sedikit berdebat di kasir masalah siapa yang membayar akhirnya aku lah yang menang, itu harus karena aku kan laki-laki, masa dibayarin perempuan dalam pertemuan pertama ? kalo kedua atau ketiga sih bebas .


Aku dan dia berbicara banyak, bercerita tentang berbagai hal dalam kehidupan sekarang .
Bagaimana pekerjaan dia yang membuatnya terkadang sibuk hingga lupa makan.
Bagaimana tentang kesehatannya yang sampai sekarang masih sedikit rapuh.
Bagaimana tentang tubuhnya yang tetap saja kecil meskipun sudah banyak makan.
Bagaimana keadaan keluarganya sekarang yang akan bertambah lagi anggota keluarga baru.

Dia bercerita dengan ceria, tawa dan senyumnya masih sama, ah tidak yang ini lebih manis.
Entah mungkin karena sudah lama tidak bertemu, yang jelas siang itu aku merasa senang.
Aku bahagia, bisa kembali menikmati senyumannya, suara tawanya ketika meledek aku.

Aku suka semua yang aku lihat pada siang itu, sudah lama sekali rasanya.
Beberapa hal yang lama aku rindukan, akhirnya bisa aku nikmati lagi pada waktu yang tak aku duga.
Bagai kemarau panjang, dengan panas yang menghampiri disetiap waktu, lalu tiba-tiba sang hujan datang .
Dengan santai ia menurunkan setetes demi setetes kebahagiaan bagi beberapa  makhluk yang menantinya.

Menghabisan waktu dengan santai, bercanda, berfoto, berbicara banyak hal. 
Meskipun hanya sebentar, tak lebih lama dari menonton film bollywood yang berdurasi paling panjang diantara fillm lainnya, aku menikmati setiap detik yang berjalan. Menikmati segala hal yang bisa aku nikmati selagi masih ada, sebelum akhirnya aku tidak akan bisa melihatnya lagi, mungkin untuk waktu yang sangat lama.

Ketika kita menikmati suatu hal, waktu akan terasa berjalan sangat cepat, seakan sang waktu tidak ingin kita terlena dengan keadaan yang membuat kita nyaman. Sore pun datang, dan sepertinya sudah waktunya untuk kita kembali berpisah. Dia harus beristirahat, karena sudah 2 hari tidak masuk kerja dengan alasan sakit, hari ini dia hanya malas namun malah mengajak aku untuk bertemu, tapi aku senang .


Aku mengantarnya pulang, kemudian menunggu sampai dia benar-benar menghilang dari pandangan mataku,  baru aku menyalakan motorku dan pulang kerumah. 


Sepanjang jalan, aku tersenyum dan aku berpikir, setelah beberapa tahun lalu aku bermusuhan dengan tanggal ini, sepertinya aku mulai kembali menyukai tanggal 28 februari.


Entah kapan dan bagaimana aku bisa bertemu dia lagi .





Sabtu, 23 Februari 2013

Memori Dari Seorang Teman

Tadi, seorang teman lama menyapa dari facebook, berbasa-basi seperti biasa menanyakan kabar dan kesibukan sekarang .

Dia bertanya "sibuk apa bar sekarang ?" . 

Dan aku secara spontan berkata 
"Sibuk berusaha agar bisa bersama dia lagi, ah iya sibuk berusaha untuk tidur cepat juga hahahaha" .

Aku spontan saja mengatakan itu, dan dia langsung kembali bertanya 
" alah masih aja, emang gak ada yang lain lagi apa ? " .

Jawabanku singkat saja .
" Yang lain tentu banyak, tapi dia cuma satu "

Ah iya pertanyaan dari temanku ini langsung membangkitkan memori lama, karena temanku ini salah seorang saksi hidup dimana pertama kali aku bertemu dia . Termasuk juga rumahnya dulu, tempat dimana aku pertama kali berjumpa dengan dia dalam status berpacaran . Dan pos satpam depan rumahnya yang biasa aku pakai untuk nongkrong dengan teman-teman . 

Aku sedang mengingat-ingat lagi tentang beberapa hal yang terjadi tempat itu, ah lebih baik aku ceritakan saja disini .

Pos satpam itu juga memiliki kenangan tersendiri, 31 januari 2009 yah sekitar 4 tahun lalu di tempat itu aku baru saja kembali dari mengantarkan dia pulang ke rumahnya . Sebelumnya memang baru saja habis berkumpul di rumah temanku itu, aku kurang ingat ada kejadian apa sehingga aku bisa datang bersama dia . Yang jelas setelah aku mengantarnya pulang, aku kembali ke Pos depan rumah temanku itu, dan aku juga kurang ingat apa yang terjadi, tapi seingatku sih aku dihasut oleh seorang teman untuk segera menyatakan cinta, atau nembak bahasa umumnya . Dan singkatnya, aku segera menelepon dia, memberitahu maksudku meneleponnya sore itu padahal baru saja bertemu dan mengantar pulang . Dia bertanya, apakah aku serius dengan pernyataan itu ? Aku jawab " iya " dan voila, resmi aku punya pacar hari itu, dan itu adalah dia .

Memang kalau dipikir sekarang, dulu aku culun sekali beraninya cuma lewat telepon . Ah tapi yasudahlah, tak bisa diubah kalau sudah terjadi .

Dan rumah temanku itu juga punya beberapa kenangan, pertama kalinya aku bertemu dengan dia juga disana, ceritanya agak ribet, aku malas mengetiknya, hehe . Tapi aku akan ceritakan kenangan yang paling aku ingat sampai sekarang kalau aku melewati rumah itu .

Sebulan setelah aku bersama dia . Tepat sebulan itu hari ulang tahunku, seminggu sebelumnya ternyata dia sudah menyiapkan surprise, dia datang ke rumah temanku ini tanpa sepengetahuanku untuk menyusun kejutan itu, meminta bantuan teman-temanku . Lalu kenapa aku bisa tahu ? karena ketika aku datang kerumah temanku, aku melihat motornya ada disana, tapi aku langsung puter balik untuk jalan-jalan sebentar . Aku tau pasti ada yang disembunyikan, tidak lama kemudian temanku mengirimkan pesan, isinya agar aku kerumahnya, anak-anak lagi kumpul . Iya, aku memang biasa berkumpul disana sehabis pulang sekolah, hampir setiap hari, dan tanpa disuruh pasti bakal pada kesana .

Dari situlah aku tau akan ada sesuatu pada seminggu dari sekarang, tapi aku pura-pura ngga tau supaya dia tidak kecewa karena usahanya ternyata sudah diketahui oleh aku sendiri hehe .

Dan hari itu tiba, di rumah itu dia datang membawa kue beserta lilin, dan hadiah berupa jaket . Kali pertama ulang tahunku dirayakan dengan teman-teman dan orang yang begitu spesial, pertama kali dapet hadiah ulang tahun dari orang yang spesial, pertama kali dikasih kue oleh orang yang spesial, pertama kali aku dicium pipinya ketika ulang tahun, semua terjadi di rumah itu . 

Rumah itu menjadi saksi beberapa hal yang penting dalam hidupku, menyimpan banyak kenangan, tidak hanya aku, tapi juga teman-temanku yang lain . 

Sekarang temanku sudah pindah, rumah itu sudah ditempati oleh orang lain, dan pos satpam itu sudah berubah, dulu terbuat dari triplek dan seperti warung, sekarang sudah dirubuhkan dan berganti menjadi semen, setiap aku melewati rumah itu selalu terbesit kenangan-kenangan yang pernah tercipta di tempat itu . Aneh memang, bukan rumah sendiri, tapi malah rumah orang lain yang menyimpan kenangan . Ya, mungkin karena tempat itu sudah tidak bisa dihampiri lagi, maka kenangannya terasa kuat .

Kalau rumah yang aku tempati sekarang juga sudah tidak aku tempati dikemudian hari, kenangan yang tercipta di tempat ini juga akan muncul, ya tentu saja, karena kenangan itu datang dari sesuatu yang telah hilang .


Selasa, 19 Februari 2013

Seperti Biasa

Seperti biasa, ini sudah subuh dan aku masih belum bisa memejamkan mata . Berusaha untuk tidur, menutup wajah dengan selimut, dan mendengarkan lagu-lagu pengantar tidur, namun tetap saja gagal .

Pernahkah kamu memikirkan orang yang sama setiap hari sebelum kamu tidur ? Kalau iya, hal itu dinamakan apa ? Karena aku juga merasakan hal yang sama, setiap sebelum tidur, sengaja atau tidak, pasti saja sosok kamu selalu muncul ..

Ah aku memang masih sering memikirkanmu seperti biasanya, misalnya aku kadang berpikir apa yang sedang kamu lakukan sekarang, bagaimana pekerjaanmu, apakah masih suka sakit kepala ketika tanggal gajian karena kamu sibuk menghitung gaji untuk para karyawan-karyawan lain, apakah senyummu masih sama . Banyak sekali rasanya tidak mungkin aku menuliskan semuanya disini .

Dan seperti biasanya juga, sebelum aku tidur aku ketika menunggu waktu terpejam, aku suka berkhayal akan dirimu, seperti yang barusan aku lakukan ketika mencoba tidur namun tak berhasil, dan sekarang aku malah menulis ini .

Aku berkhayal, kamu sengaja tidak membalas semua pesanku, dan membalas hanya sekenanya saja, untuk sesuatu yang akan membuatku terkejut pada 8 hari dari sekarang . Iya, kamu sengaja, ketika hari itu tiba, kamu akan datang sendiri kerumah atau entah kemana itu untuk menemui aku . Datang dengan kejutan-kejutan yang tidak sempat aku khayalkan, pokoknya kamu datang, tersenyum dan langsung membuka tanganmu sambil bersiap untuk menerima pelukan dariku, tentu saja aku akan memelukmu tanpa diperintah, bahkan kalau boleh aku tidak mau melepasnya. Lalu kamu berkata "selama 2 tahun ini aku hanya meyakinkan diri bahwa kamu memang akan benar-benar menungguku, dan ternyata kamu benar menunggku, sekarang tidak ada yang perlu diyakinkan lagi, kita sudah kembali bersama lagi ya" .

Lalu setelah itu kita kembali menjalani hari seperti biasa, seperti dulu saja bedanya dengan pencapaian yang aku dan kamu sudah dapatkan sekarang .

Adegan itu sinetron sekali yah, maklumlah aku hanya seorang pengkhayal .

Dan seperti biasa, ini hanya sebuah tulisan berdasarkan khayalanku saja, mungkin bisa menjadi nyata, mungkin juga tidak. Semoga saja bisa.






Seperti biasa, kamu selalu ada disini *nunjuk hati*

Senin, 18 Februari 2013

Geer

Diketik pada tanggal 19 Februari 2013 pukul 04.31 subuh dengan playlist dari Abdul and The Coffee Theory .

Hai kamu, entah ini sudah keberapa kalinya kita batal bertemu. Padahal jarak kita tidak begitu jauh, hanya dari Harapan Indah - Kelapa Gading saja, tapi sulit sekali ya. Memang bukan jarak, tapi waktu masalahnya, atau sebenarnya bukan masalah waktu, tapi keinginan individunya ? ah entah juga aku tak bisa menebak .

Beberapa hari yang lalu, aku lupa kapan, aku seperti biasa masih suka mengirimu pesan. Dan seperti biasa pula kamu tak kunjung membalas, memang dasar aku muka tembok, gak tau malu, atau udah terlalu desperatenya kaya gak punya sosok lain yang bisa dikirimin pesan. Tapi waktu itu kamu membalas, ya beberapa obrolan singkat, dan seperti biasa aku langsung mengajak untuk bertemu, memang tidak tau malu yah . Maaf hehe .

Yah dan seperti sudah bisa ditebak, tentu saja itu tak terjadi, kita tak bertemu juga sampai aku mengetik tulisan ini, aku hanya bisa menebak-nebak, apakah kamu memang sibuk, atau hanya berbasa-basi, aku kan tidak tahu apa yang ada dipikiranmu. Ah tapi mungkin memang aku saja yang terlalu geer .

Sebuah pesan singkat balasan malah aku anggap sebagai sebuah harapan bahwa kamu akan meng-iya-kan ajakanku untuk bertemu, memang waktu itu kamu bilang "liat besok ya" itu juga bukan sebuah janji kamu kepadaku, namun lagi-lagi aku terlalu geer. Ketika hal itu batal, aku kecewa sendiri jadinya hahaha .

Padahal aku sadar itu bukan sebuah janji, jadi ketika batal itu memang bukan salahmu. Ketika sabtu kemarin aku mengajakmu kesebuah acara, namun kamu tidak bisa karena weekend adalah hari untuk keluargamu, memang itu baik dan aku tidak bisa memaksa juga sih, kamu juga sudah menawarkan alternatif lain untuk bertemu yaitu ketika kamu pulang kerja pukul setengah 2 siang sampai setengah 4 sore . Waktu yang cukup singkat untuk bertemu sebelum kamu dijemput oleh papamu. Namun lagi-lagi semesta seakan tidak mendukung hal itu, hahaha .

Aku terlalu geer memang ..... Dan sepertinya ini sebuah hal yang harus aku coba hilangkan perlahan ....
Tapi masih ada kesempatan berikutnya kan ? Yah selama belum 0% tentu saja masih bisa diusahakan ...
Aku ini keras kepala juga ya .....

Aku mulai ngawur, mengetik tulisan ini tanpa arah yang jelas . Maklum aku belum tidur, seperti biasa, jam tidurku semenjak kamu pergi hampir 2 tahun yang lalu membuat tidurku selalu ketika matahari terbit, tidak tidak, aku bukan menyalahkanmu kok. Aku aja yang bloon memang hahaha ...

Selasa, 12 Februari 2013

Balasan

Hai, sekarang tanggal 13 dimana aku mengetik tulisan ini . 2 hari yang lalu tepatnya hari minggu malam aku mengirimkan pesan untuk dia seseorang yang tak usah disebutkan namanya juga udah pasti pada tau karena ini blog isinya buat dia doang, tanpa diduga ternyata dibalas . Hanya sekedar bertukar pesan biasa, basa-basi yang sebenernya udah beberapa tahun gak aku lakukan lagi .

Ah dan aku memutuskan buat meneleponnya . Dan diangkat, suaranya serak, ketika ditanya ternyata benar tebakanku, sakit tenggorokan . Penyakit biasa, memang suka batuk-batuk dari dulu . Penyakit musiman doang sih .

Ah kenapa jadi membahas penyakitnya ?
Aku kemarin bilang kalau ingin bertemu, namun beberapa kali batal seperti biasanya ..
Sampai sekarang, aku kirimkan pesan tak lagi ada balasan . Ah sepertinya aku saja yang memang geeran yah ?

Mungkin saja dia membalas pesan hanya sekedar basa-basi atau menganggap itu hanya pesan biasa sesama teman . Dan mengangkat teleponku hanya karena memang seperti biasanya orang mengangkat telepon . Karena ada telepon masuk, ya dijawab .

Ah rasanya memang aku saja yang terlalu geer .
Tapi tak apalah, mungkin suatu saat geer ini akan berguna, mungkin bisa membuatku maju selangkah lagi .

Kalau kamu baca ini sepertinya sih engga bakal . Aku cuma mau tanya, hmmmm kalau ada 1 orang yang terus memikirikan orang yang sama dalam setiap aktifitasnya . Orang itu disebut apa ya ? Bodoh ? Ah iya tentu saja ini yang di maksud adalah aku, hehe aku memang masih rutin kok mikirin kamu ..... Sepertinya aku memang bodoh ....

Minggu, 20 Januari 2013

Sang Penunggu

Diketik pada pukul 02.50 dan tanggal 21 Januari 2013 .

Ya sebenarnya aku hanya ingin bercerita, disini aku akan menganggap postingan kali ini adalah sebuah percakapan 1 arah . Dimana aku sebagai si bawel yang nyerocos gajelas dan menganggap kalau kamu baca tulisan ini . Iya meskipun aku tau kamu sepertinya gak baca gini-ginian .

Banjir hari kamis kemarin itu lumayan parah, sampai masuk lagi kedalam rumah, setelah ngangkut barang-barang ketempat tinggi, barulah tiba-tiba aku ingat kamu, iya kamu yang di kelapa gading, karena seingatku daerah sana cukup parah .

Ya aku langsung menghubungimu, beruntung kamu langsung membalas, dan bilang kalau tidak terjadi sesuatu yang buruk, tetap saja aku khawatir namun apa mau dikata, aku seperti tak berani lagi untuk lebih jauh bertanya .

Aku masih seperti biasa, tidur pagi, kuliah tak teratur ya seperti kehilangan semangat, aku tidak menyalahkanmu kok, memang dasarnya aku ini malas sepertinya . Dan masih rutin menuliskan sesuatu tentang kamu pada saat rindu ini tak dapat lagi ditahan . Seperti butuh pelampiasan, penyaluran hasrat, ya meskipun hanya disini .

Habis mau bagaimana lagi ? pesanku sudah sangat jarang dibalas, hanya sesekali namun sepertinya kamu hanya berbasa-basi denganku karena perasaan tak enak atau alasan lainnya yang entah aku tidak tau . Ini hanya opiniku saja sih .

Mengajak bertemu, sudah beberapa kali namun kamu lupa sepertinya, jadi ya batal begitu saja . Ya mau bagaimana ? aku tak punya kuasa untuk memaksa bertemu ....

Tapi aku punya kuasa untuk menunggu kan ? sepertinya aku akan menjadikan ini pekerjaan tetap ..
Ya, jika ditanya orang "kamu sudah bekerja?" aku akan menjawab "Ya, tentu saja, aku seorang penunggu" ..

Terdengar hebat bukan ? hahaha ...

Sabtu, 12 Januari 2013

Seperti Biasa

Ah sudah lama aku tidak menulis disini . Mungkin aku terlalu malas untuk menulis . Ya aku memang pemalas sepertinya . Yah aku tidak ingin membahas tentang kemalasanku disini . Aku ingin membahas kamu, ya kamu, siapa lagi yang bisa memberikan sugesti padaku untuk membuat 1 tempat khusus menuliskan semua tentangmu . Dasar gadis kecil yang tak pernah pergi dari pikiranku .


13 Januari 2013 .

Ya ini sudah januari di tahun yang baru, dan kali ini masih seperti biasa dimana aku sedang berusaha terlelap dalam tidur namun tak kunjung berhasil setelah 2 jam guling-gulingan . Seperti biasa, kamu selalu mampir di pikiranku saat seperti itu . Sekedar untuk menyapa atau memberitahu kalau memori-memori yang dahulu belum waktunya di hapus .

Ada yang pernah bilang bahwa kehilangan pasangan itu bukan masalah yang besar . Kehilangan kebiasaan yang sudah terlalu lama itu yang menjadi masalah besar . Dan sepertinya aku dalam masalah besar itu, ya aku terlalu terbiasa bersama kamu, banyak hal juga yang aku lakukan pertama kali denganmu . Meskipun itu hal-hal yang sepele namun tetap saja itu yang pertama buatku .

Ah dan seperti biasa sebelum tidur selalu saja tanpa sadar aku pasti memikirkanmu . Aku tidak bohong, memang itu adanya . Ketika siang hari aku beraktifitas mungkin karena sibuk hal itu tidak terjadi, tetapi ketika aku mulai beristirahat, pikiran itu selalu datang sendiri tanpa ada yang mengundang .

Aku memikirkan, kira-kira apa saja yang kamu lakukan hari ini ? apa saja hal yang membuatmu tertawa ? apa kamu masih suka sakit kepala tiba-tiba ketika banyak pekerjaan ? apa kamu baik-baik saja selama perjalanan pulang pergi kerja ?

Banyak pertanyaan memang, namun tidak pernah ada yang terjawab . Hahaha kalau bisa dibilang bodoh ya mungkin aku bodoh, tapi tak masalah, aku tak perduli pada ucapan beberapa orang lain .

Dan aku juga masih suka melewati jalur-jalur yang dulu kita lewati berdua . Bedanya sekarang aku melaluinya sendirian .

Ya tentu saja, seperti biasanya :)