Kamis, 28 Februari 2013

28 Februari 2013

28 februari 2013 aku terbangun dengan getaran dari hape nokia jadul, kalau tidak salah lihat jam, waktu itu pukul 12.20 tengah hari , bukan karena nadanya, tapi karena getarannya. Memang yang bergetar itu biasanya lebih dahsyat . Masih setengah mengantuk, aku berusaha membuka mata walaupun tidak maksimal.

Ternyata sebuah pesan, dari dia isinya singkat saja.
"Barry, lagi dimana ?"
Aku segera mengetik pesan balasan dengan cepat.
"Dirumah nih, ada apa ?"
"Mau ketemu gak ? :D"
"Sekarang ? Dimana ? Aku mandi dulu tapi"
"Yaudah mandi dulu aja sana"

Aku buru-buru mandi, dan setelah selesai aku langsung mengetik balasannya lagi.
"Aku sudah selesai mandi nih"
"Uuummmmhhh ketemu dimana yah :D ?"
"Lah, kamu emang dimana ? biar aku jemput aja ntar"
"Hmmm pokoknya jalanan angkot 37, cari ajah klinik gausahdisebutbahaya gimana ?"

Langsung saja aku telepon karena aku tidak tau dimana tempat itu. Setelah pembicaraan singkat, diputuskanlah kita bertemu di sebuah mall daerah jakarta utara. Ternyata aku sampai lebih dulu, menunggu sebentar karena ternyata dia baru berangkat karena jaraknya dekat. Waktu menunggu itu, aku gunakan sebaik-baiknya untuk deg-degan, gimana gak berdegup dengan kencang, ini bisa dibilang pertemuan pertama setelah hampir dua tahun kita tak saling bertatapan mata. Iya sudah sangat lama, aku sangat grogi, memikirkan berbagai hal, aku tau mau merusak kesan pertama setelah lama tak berjumpa.


Dan akhirnya dia datang, kemudian duduk dihadapanku, tepat didepanku dengan cardigan hitam, kaus oranye, tas kecil ditangannya.
Dia masih sama seperti dulu, matanya, bibirnya, senyumnya, suaranya, dan aku kembali jatuh cinta.

Aku tak mempunyai tujuan, aku terlalu kikuk untuk menentukan kemana aku akan mengajaknya, akhirnya setelah duduk dan beberapa obrolan singkat, aku mengajaknya ke sebuah cafe disekitar sana .

Setelah memesan minuman dan sedikit berdebat di kasir masalah siapa yang membayar akhirnya aku lah yang menang, itu harus karena aku kan laki-laki, masa dibayarin perempuan dalam pertemuan pertama ? kalo kedua atau ketiga sih bebas .


Aku dan dia berbicara banyak, bercerita tentang berbagai hal dalam kehidupan sekarang .
Bagaimana pekerjaan dia yang membuatnya terkadang sibuk hingga lupa makan.
Bagaimana tentang kesehatannya yang sampai sekarang masih sedikit rapuh.
Bagaimana tentang tubuhnya yang tetap saja kecil meskipun sudah banyak makan.
Bagaimana keadaan keluarganya sekarang yang akan bertambah lagi anggota keluarga baru.

Dia bercerita dengan ceria, tawa dan senyumnya masih sama, ah tidak yang ini lebih manis.
Entah mungkin karena sudah lama tidak bertemu, yang jelas siang itu aku merasa senang.
Aku bahagia, bisa kembali menikmati senyumannya, suara tawanya ketika meledek aku.

Aku suka semua yang aku lihat pada siang itu, sudah lama sekali rasanya.
Beberapa hal yang lama aku rindukan, akhirnya bisa aku nikmati lagi pada waktu yang tak aku duga.
Bagai kemarau panjang, dengan panas yang menghampiri disetiap waktu, lalu tiba-tiba sang hujan datang .
Dengan santai ia menurunkan setetes demi setetes kebahagiaan bagi beberapa  makhluk yang menantinya.

Menghabisan waktu dengan santai, bercanda, berfoto, berbicara banyak hal. 
Meskipun hanya sebentar, tak lebih lama dari menonton film bollywood yang berdurasi paling panjang diantara fillm lainnya, aku menikmati setiap detik yang berjalan. Menikmati segala hal yang bisa aku nikmati selagi masih ada, sebelum akhirnya aku tidak akan bisa melihatnya lagi, mungkin untuk waktu yang sangat lama.

Ketika kita menikmati suatu hal, waktu akan terasa berjalan sangat cepat, seakan sang waktu tidak ingin kita terlena dengan keadaan yang membuat kita nyaman. Sore pun datang, dan sepertinya sudah waktunya untuk kita kembali berpisah. Dia harus beristirahat, karena sudah 2 hari tidak masuk kerja dengan alasan sakit, hari ini dia hanya malas namun malah mengajak aku untuk bertemu, tapi aku senang .


Aku mengantarnya pulang, kemudian menunggu sampai dia benar-benar menghilang dari pandangan mataku,  baru aku menyalakan motorku dan pulang kerumah. 


Sepanjang jalan, aku tersenyum dan aku berpikir, setelah beberapa tahun lalu aku bermusuhan dengan tanggal ini, sepertinya aku mulai kembali menyukai tanggal 28 februari.


Entah kapan dan bagaimana aku bisa bertemu dia lagi .





Sabtu, 23 Februari 2013

Memori Dari Seorang Teman

Tadi, seorang teman lama menyapa dari facebook, berbasa-basi seperti biasa menanyakan kabar dan kesibukan sekarang .

Dia bertanya "sibuk apa bar sekarang ?" . 

Dan aku secara spontan berkata 
"Sibuk berusaha agar bisa bersama dia lagi, ah iya sibuk berusaha untuk tidur cepat juga hahahaha" .

Aku spontan saja mengatakan itu, dan dia langsung kembali bertanya 
" alah masih aja, emang gak ada yang lain lagi apa ? " .

Jawabanku singkat saja .
" Yang lain tentu banyak, tapi dia cuma satu "

Ah iya pertanyaan dari temanku ini langsung membangkitkan memori lama, karena temanku ini salah seorang saksi hidup dimana pertama kali aku bertemu dia . Termasuk juga rumahnya dulu, tempat dimana aku pertama kali berjumpa dengan dia dalam status berpacaran . Dan pos satpam depan rumahnya yang biasa aku pakai untuk nongkrong dengan teman-teman . 

Aku sedang mengingat-ingat lagi tentang beberapa hal yang terjadi tempat itu, ah lebih baik aku ceritakan saja disini .

Pos satpam itu juga memiliki kenangan tersendiri, 31 januari 2009 yah sekitar 4 tahun lalu di tempat itu aku baru saja kembali dari mengantarkan dia pulang ke rumahnya . Sebelumnya memang baru saja habis berkumpul di rumah temanku itu, aku kurang ingat ada kejadian apa sehingga aku bisa datang bersama dia . Yang jelas setelah aku mengantarnya pulang, aku kembali ke Pos depan rumah temanku itu, dan aku juga kurang ingat apa yang terjadi, tapi seingatku sih aku dihasut oleh seorang teman untuk segera menyatakan cinta, atau nembak bahasa umumnya . Dan singkatnya, aku segera menelepon dia, memberitahu maksudku meneleponnya sore itu padahal baru saja bertemu dan mengantar pulang . Dia bertanya, apakah aku serius dengan pernyataan itu ? Aku jawab " iya " dan voila, resmi aku punya pacar hari itu, dan itu adalah dia .

Memang kalau dipikir sekarang, dulu aku culun sekali beraninya cuma lewat telepon . Ah tapi yasudahlah, tak bisa diubah kalau sudah terjadi .

Dan rumah temanku itu juga punya beberapa kenangan, pertama kalinya aku bertemu dengan dia juga disana, ceritanya agak ribet, aku malas mengetiknya, hehe . Tapi aku akan ceritakan kenangan yang paling aku ingat sampai sekarang kalau aku melewati rumah itu .

Sebulan setelah aku bersama dia . Tepat sebulan itu hari ulang tahunku, seminggu sebelumnya ternyata dia sudah menyiapkan surprise, dia datang ke rumah temanku ini tanpa sepengetahuanku untuk menyusun kejutan itu, meminta bantuan teman-temanku . Lalu kenapa aku bisa tahu ? karena ketika aku datang kerumah temanku, aku melihat motornya ada disana, tapi aku langsung puter balik untuk jalan-jalan sebentar . Aku tau pasti ada yang disembunyikan, tidak lama kemudian temanku mengirimkan pesan, isinya agar aku kerumahnya, anak-anak lagi kumpul . Iya, aku memang biasa berkumpul disana sehabis pulang sekolah, hampir setiap hari, dan tanpa disuruh pasti bakal pada kesana .

Dari situlah aku tau akan ada sesuatu pada seminggu dari sekarang, tapi aku pura-pura ngga tau supaya dia tidak kecewa karena usahanya ternyata sudah diketahui oleh aku sendiri hehe .

Dan hari itu tiba, di rumah itu dia datang membawa kue beserta lilin, dan hadiah berupa jaket . Kali pertama ulang tahunku dirayakan dengan teman-teman dan orang yang begitu spesial, pertama kali dapet hadiah ulang tahun dari orang yang spesial, pertama kali dikasih kue oleh orang yang spesial, pertama kali aku dicium pipinya ketika ulang tahun, semua terjadi di rumah itu . 

Rumah itu menjadi saksi beberapa hal yang penting dalam hidupku, menyimpan banyak kenangan, tidak hanya aku, tapi juga teman-temanku yang lain . 

Sekarang temanku sudah pindah, rumah itu sudah ditempati oleh orang lain, dan pos satpam itu sudah berubah, dulu terbuat dari triplek dan seperti warung, sekarang sudah dirubuhkan dan berganti menjadi semen, setiap aku melewati rumah itu selalu terbesit kenangan-kenangan yang pernah tercipta di tempat itu . Aneh memang, bukan rumah sendiri, tapi malah rumah orang lain yang menyimpan kenangan . Ya, mungkin karena tempat itu sudah tidak bisa dihampiri lagi, maka kenangannya terasa kuat .

Kalau rumah yang aku tempati sekarang juga sudah tidak aku tempati dikemudian hari, kenangan yang tercipta di tempat ini juga akan muncul, ya tentu saja, karena kenangan itu datang dari sesuatu yang telah hilang .


Selasa, 19 Februari 2013

Seperti Biasa

Seperti biasa, ini sudah subuh dan aku masih belum bisa memejamkan mata . Berusaha untuk tidur, menutup wajah dengan selimut, dan mendengarkan lagu-lagu pengantar tidur, namun tetap saja gagal .

Pernahkah kamu memikirkan orang yang sama setiap hari sebelum kamu tidur ? Kalau iya, hal itu dinamakan apa ? Karena aku juga merasakan hal yang sama, setiap sebelum tidur, sengaja atau tidak, pasti saja sosok kamu selalu muncul ..

Ah aku memang masih sering memikirkanmu seperti biasanya, misalnya aku kadang berpikir apa yang sedang kamu lakukan sekarang, bagaimana pekerjaanmu, apakah masih suka sakit kepala ketika tanggal gajian karena kamu sibuk menghitung gaji untuk para karyawan-karyawan lain, apakah senyummu masih sama . Banyak sekali rasanya tidak mungkin aku menuliskan semuanya disini .

Dan seperti biasanya juga, sebelum aku tidur aku ketika menunggu waktu terpejam, aku suka berkhayal akan dirimu, seperti yang barusan aku lakukan ketika mencoba tidur namun tak berhasil, dan sekarang aku malah menulis ini .

Aku berkhayal, kamu sengaja tidak membalas semua pesanku, dan membalas hanya sekenanya saja, untuk sesuatu yang akan membuatku terkejut pada 8 hari dari sekarang . Iya, kamu sengaja, ketika hari itu tiba, kamu akan datang sendiri kerumah atau entah kemana itu untuk menemui aku . Datang dengan kejutan-kejutan yang tidak sempat aku khayalkan, pokoknya kamu datang, tersenyum dan langsung membuka tanganmu sambil bersiap untuk menerima pelukan dariku, tentu saja aku akan memelukmu tanpa diperintah, bahkan kalau boleh aku tidak mau melepasnya. Lalu kamu berkata "selama 2 tahun ini aku hanya meyakinkan diri bahwa kamu memang akan benar-benar menungguku, dan ternyata kamu benar menunggku, sekarang tidak ada yang perlu diyakinkan lagi, kita sudah kembali bersama lagi ya" .

Lalu setelah itu kita kembali menjalani hari seperti biasa, seperti dulu saja bedanya dengan pencapaian yang aku dan kamu sudah dapatkan sekarang .

Adegan itu sinetron sekali yah, maklumlah aku hanya seorang pengkhayal .

Dan seperti biasa, ini hanya sebuah tulisan berdasarkan khayalanku saja, mungkin bisa menjadi nyata, mungkin juga tidak. Semoga saja bisa.






Seperti biasa, kamu selalu ada disini *nunjuk hati*

Senin, 18 Februari 2013

Geer

Diketik pada tanggal 19 Februari 2013 pukul 04.31 subuh dengan playlist dari Abdul and The Coffee Theory .

Hai kamu, entah ini sudah keberapa kalinya kita batal bertemu. Padahal jarak kita tidak begitu jauh, hanya dari Harapan Indah - Kelapa Gading saja, tapi sulit sekali ya. Memang bukan jarak, tapi waktu masalahnya, atau sebenarnya bukan masalah waktu, tapi keinginan individunya ? ah entah juga aku tak bisa menebak .

Beberapa hari yang lalu, aku lupa kapan, aku seperti biasa masih suka mengirimu pesan. Dan seperti biasa pula kamu tak kunjung membalas, memang dasar aku muka tembok, gak tau malu, atau udah terlalu desperatenya kaya gak punya sosok lain yang bisa dikirimin pesan. Tapi waktu itu kamu membalas, ya beberapa obrolan singkat, dan seperti biasa aku langsung mengajak untuk bertemu, memang tidak tau malu yah . Maaf hehe .

Yah dan seperti sudah bisa ditebak, tentu saja itu tak terjadi, kita tak bertemu juga sampai aku mengetik tulisan ini, aku hanya bisa menebak-nebak, apakah kamu memang sibuk, atau hanya berbasa-basi, aku kan tidak tahu apa yang ada dipikiranmu. Ah tapi mungkin memang aku saja yang terlalu geer .

Sebuah pesan singkat balasan malah aku anggap sebagai sebuah harapan bahwa kamu akan meng-iya-kan ajakanku untuk bertemu, memang waktu itu kamu bilang "liat besok ya" itu juga bukan sebuah janji kamu kepadaku, namun lagi-lagi aku terlalu geer. Ketika hal itu batal, aku kecewa sendiri jadinya hahaha .

Padahal aku sadar itu bukan sebuah janji, jadi ketika batal itu memang bukan salahmu. Ketika sabtu kemarin aku mengajakmu kesebuah acara, namun kamu tidak bisa karena weekend adalah hari untuk keluargamu, memang itu baik dan aku tidak bisa memaksa juga sih, kamu juga sudah menawarkan alternatif lain untuk bertemu yaitu ketika kamu pulang kerja pukul setengah 2 siang sampai setengah 4 sore . Waktu yang cukup singkat untuk bertemu sebelum kamu dijemput oleh papamu. Namun lagi-lagi semesta seakan tidak mendukung hal itu, hahaha .

Aku terlalu geer memang ..... Dan sepertinya ini sebuah hal yang harus aku coba hilangkan perlahan ....
Tapi masih ada kesempatan berikutnya kan ? Yah selama belum 0% tentu saja masih bisa diusahakan ...
Aku ini keras kepala juga ya .....

Aku mulai ngawur, mengetik tulisan ini tanpa arah yang jelas . Maklum aku belum tidur, seperti biasa, jam tidurku semenjak kamu pergi hampir 2 tahun yang lalu membuat tidurku selalu ketika matahari terbit, tidak tidak, aku bukan menyalahkanmu kok. Aku aja yang bloon memang hahaha ...

Selasa, 12 Februari 2013

Balasan

Hai, sekarang tanggal 13 dimana aku mengetik tulisan ini . 2 hari yang lalu tepatnya hari minggu malam aku mengirimkan pesan untuk dia seseorang yang tak usah disebutkan namanya juga udah pasti pada tau karena ini blog isinya buat dia doang, tanpa diduga ternyata dibalas . Hanya sekedar bertukar pesan biasa, basa-basi yang sebenernya udah beberapa tahun gak aku lakukan lagi .

Ah dan aku memutuskan buat meneleponnya . Dan diangkat, suaranya serak, ketika ditanya ternyata benar tebakanku, sakit tenggorokan . Penyakit biasa, memang suka batuk-batuk dari dulu . Penyakit musiman doang sih .

Ah kenapa jadi membahas penyakitnya ?
Aku kemarin bilang kalau ingin bertemu, namun beberapa kali batal seperti biasanya ..
Sampai sekarang, aku kirimkan pesan tak lagi ada balasan . Ah sepertinya aku saja yang memang geeran yah ?

Mungkin saja dia membalas pesan hanya sekedar basa-basi atau menganggap itu hanya pesan biasa sesama teman . Dan mengangkat teleponku hanya karena memang seperti biasanya orang mengangkat telepon . Karena ada telepon masuk, ya dijawab .

Ah rasanya memang aku saja yang terlalu geer .
Tapi tak apalah, mungkin suatu saat geer ini akan berguna, mungkin bisa membuatku maju selangkah lagi .

Kalau kamu baca ini sepertinya sih engga bakal . Aku cuma mau tanya, hmmmm kalau ada 1 orang yang terus memikirikan orang yang sama dalam setiap aktifitasnya . Orang itu disebut apa ya ? Bodoh ? Ah iya tentu saja ini yang di maksud adalah aku, hehe aku memang masih rutin kok mikirin kamu ..... Sepertinya aku memang bodoh ....