Selasa, 12 Agustus 2014

Pada Awalnya

Aku sedang di kamarku, pukul 1.50 dini hari dan baru saja pulang bekerja. Ditemani lengan kiri yang sakit, aku sedikit gelisah dan rasanya ingin menulis. Maka, aku muncul lagi di sini.

Aku ingin sedikit bercerita tentang pacarku, aku banyak memikirkan tentangnya. Tapi aku pusing, mungkin karena aku terlalu sering berpikiran negatif, jadilah begitu, walau akupun sebenarnya berusaha mengendalikan pikiranku agar tak seperti itu terus.

Baiklah, aku akan sedikit cerita, ya sebagai kenang-kenangan saja untuk dibaca suatu saat nanti entah kapan.




....

Namanya Thota Putri Sihombing. atau Thotha Putry Sihombing, atau Tota Putri Sihombing, entah bagaimana penulisan namanya yang benar, aku juga belum tau karena tidak diberitahu. Dia orang Medan, berstatus Mahasiswi dan suka mendengarkan musik. Itulah yang aku tahu tentang dia pada awalnya.


Aku bertemu dengannya di Twitter. Di era sosial media ini memudahkan kita untuk banyak bertemu dengan orang baru. Seperti aku contohnya, aku kebetulan memfollow sebuah akun radio yang cukup digandrungi anak muda. Kebetulan akun radio itu sering meretweet tweet followersnya, dan saat itu aku melihat dia. Aku beranikan diri untuk follow, dan setelah itu, selesai. Tak ada kelanjutan sampai beberapa minggu kedepan.

Aku ingin berkenalan tapi saat itu aku terlalu takut, atau malu, aku juga tak tahu. Yang pasti saat itu aku belum berani untuk menyapa atau sebatas nyamber tweetnya.

Kemudian setelah beberapa lama, akhirnya aku mulai berani untuk sekedar nyamber tweetnya, meskipun jarang dibalas, tentunya. Ya karena sering nyamber itulah, akhirnya aku difollow olehnya. Dan aku kembali bingung, ingin berkenalan lebih resmi, tapi malu. Akhirnya aku masih tetap sekedar nyamber-nyamber tweetnya saja, masih malu untuk menyapa langsung atau mengajak kenalan.

Aku lupa karena apa tiba-tiba berani mengirim DM ke akunnya, intinya mengajak kenalan, dan minta pin BB. Lalu dikasih, aku add, diterima, dan aku kembali bingung, bagaimana aku harus menyapanya? begitu pikirku saat itu. Seminggu pertama setelah punya kontak pribadinya, aku masih belum berani menyapa, sampai suatu waktu aku beranikan diri untuk menyapa.

Dan balasannya, dingin.

Aku flu 2 hari.
Meriang juga.

Tidak, aku bercanda, tapi memang balasannya dingin. Tipe perempuan yang sepertinya dingin dan cuek, begitu pikirku saat itu. Aku terus berusaha mencairkan obrolan, dan tentu saja tidak berhasil.

Kemudian suatu hari BBM-nya tidak aktif, aku kembali pindah ke DM. "Paketnya habis" begitu katanya.
Tapi, obrolan berlanjut di sana, paling tidak, sudah sedikit menghangat. Cukup lama kami mengobrol di DM, sampai suatu waktu aku nekat mengajaknya bertemu. Ya sudah cukup lama mengobrol, lebih baik ajak bertemu, daripada cuma berbasa-basi melalui dunia maya.

Saat itu sedang ramai-ramainya film The Raid 2. Dan itu alasan yang aku gunakan untuk mengajaknya bertemu, nonton film.

Tanggal 4 April 2014 aku mengirimnya pesan melalui DM, karena aku belum punya nomernya, dan BBM-nya tidak aktif, walaupun aku tau Line-nya, tapi sengaja, biar aku dapat nomer handphone-nya.

Mulai mengajaknya untuk bertemu, dan sepertinya dia mau, tapi masih tetap dingin jawabannya, lalu lama tak dibalas, mungkin tertidur.

Keesokan paginya aku kembali bertanya seputar ajakanku, untuk memastikan, kemudian dibalas, dan ternyata mau, waw, aku tak menyangka, aku beranikan minta kontaknya agar lebih mudah berkomunikasi.

Dan aku akan bertemu dia, aku harus apa ya?




......
Begitulah awal aku bertemu dengannya, aku sudah mengantuk, sampai sini dulu ya, nanti aku lanjutkan lagi bila ada kesempatan, aku harus bangun pagi juga untuk kembali bekerja.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar